Puisi Prosa Tentang Kehidupan di Buku AlMustafa Karya Kahlil Gibran
Penasaran dengan tulisan Kahlil Gibran
Sekilas tentang buku AlMustafa
Tokoh utama dari buku ini bernama AlMustafa. Seorang yang ingin pulang ke pulau kelahirannya dengan menaiki sebuah kapal. Namun, ketika ia ingin pulang, warga kota Orphalese menahannya. Mereka meminta AlMustafa menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka.Jawaban dari pertanyaan tersebut tertulis dalam bentuk puisi prosa. Puisi prosa itu berisi tentang pandangan-pandangan AlMustafa mengenai kehidupan. Menurut Von Wilpert, "Puisi prosa merupakan perlakuan liris dari substansi epik dalam berseni berirama, merdu dan secara visual memiliki kemiripan dengan prosa, yang berbeda dari puisi hanya tidak adanya rima dan pemisahan bait“ .
Di dalam buku ini terdapat 26 bab dan 115 halaman ini membicarakan tentang beragam tema seperti cinta, persahabatan, pernikahan, sedekah, makan dan minum, kesadaran- diri, kebahagiaan, kebebasan, pengetahuan, maut dan sebagainya.
Dapat pembatas buku cantik juga loh 😁 |
Ada hal yang menarik bagi saya ketika membaca buku AlMustafa, yaitu pada bab 16 yang membahas tentang kesadaran-diri, AlMustafa berkata : "Sumur tersembunyi dalam jiwamu perlu bangkit dan mengalir mendesah ke laut. Dan, harta karun di kedalaman tak terhingga dalam dirimu akan terlihat oleh matamu. Namun, janganlah menimbang harta karun rahasia itu. Dan, jangan mengukur kedalaman kesadaran dirimu dengan kayu atau benang pengukur. Sebab, diri adalah laut yang tak terbatas dan tak terukur." Saya menangkap makna puisi itu bahwa manusia memiliki daya pikir atau kreativitas yang banyak dan tak terbatas.
Komentar
Posting Komentar